Selasa, 26 Agustus 2014

Reverse Engineering


  Metode Reverse Engineering 

Menurut Bagci,E. (2009), dalam menciptakan sebuah produk dari produk yang sudah ada atau reverse engineering ada empat metode yang sering digunakan yaitu pengukuran langsung, dengan Coordinate Measuring Machine (CMM) manual ,mesin Coordinate Measuring Machine (CMM), dan pengolahan gambar digital.
1.    Pengukuran Langsung
Pengukuran lansung ini adalah dapat dikatakan metode yang manual, karena setiap part dari sebuah produk yang akan didesain ulang diukur satu persatu sehinnga didapatkan data dari dari setiap part dari pengukuran tersebut. Tetapi dari metode ini tidak semua bagian part dapat diukur langsung karena bentuk dari part yang terlalu sulit untuk diukur secara manual atau langsung.
2.    Coordinate Measuring Machine (CMM) Manual
Coordinate Measuring Machine (CMM) adalah sebuah alat ukur tiga dimensi (3D) yang digunakan untuk mengukur koordinat tiga dimensi (3D), metode ini sering kali dilakukan dalam Reverse Engineering. Metode ini lebih bagus dari pada pengukuran langsung karena sudah dapat membaca koordinat 3 dimensi (3D) yang selanjutnya hasil koordinat tersebut dimasukkan ke dalam sebuah software untuk merubah koordinat ini menjadi sebuah bentuk kurva yang selanjutnya dari kurva ini dibentuk menjadi sebuah model.
3.    Mesin Coordinate Measuring Machine (CMM)
Pengukuran dengan mesin Coordinate Measuring Machine (CMM) ini yaitu dengan menempatkan sebuah part yang akan di desain ulang pada mesin CMM. Mesin CMM akan merekam titik-titik point dari part tersebut. Dengan titik-titik point ini bisa digabungkan sehingga membentuk sebuah kurva yang dengan bantuan sebuah software bisa menghasilkan sebuah desain permukaan yang sesuai dengan kurva tersebut.
4.    Pengolahan Gambar Digital
Pengolahan data digital yang yang dipakai disini berupa gambar sket , gambar sket ini bisa berupa gambar 2 dimensi (2D) yang berupa; pandangan depan, pandangan samping, pandangan atas, dan pandangan belakang yang seterusnya disusun dengan plane. Plane ini mempunyai 2 arah sumbu, sumbu X-Y yaitu front plane, sumbu X-Z yaitu top plane, dan sumbu Y-Z yaitu right plane. Dari plane-plane ini sket 2D yang berupa pandangan (depan, atas, samping, belakang) diatur sesuai sumbu yang sesuai sehingga dari sket gambar. Dengan bantuan sket gambar yang masih berupa garis-garis 2 dimensi (2D) yaitu dalam bidang (x,y,z) maka akan diperoleh sebuah kurva 3 dimensi ( 3D). Dari kurva ini dengan bantuan metode surface maka akan terbentuk sebuah permukaan yang sesuai dengan kurva tersebut. 
 
Jenis-Jenis Reverse Engineering
Menurut Goa,J. dkk. (2006). Terdapat beberapa jenis dalam reverse engineering. Pada kesempatan ini akan di bahas mengenai jenis-jenisnya antara lain:
1.    Perbaikan Sistem Struktur
Pada jenis ini yaitu reverse engineering yang mempertimbangkan faktor ukuran, akurasi, kecepatan scanning, kecepatan pengolahan data, dan dipulihkan bagian kualitas data untuk pemeriksaan.
Tahapanya yaitu, memindai data kesalahan yang disebabkan oleh digitalisasi, mengedit cacat-cacat yang ada, dan menciptakan poligonal dengan out cacat. Setelah itu menyesuaikan model dari datadan mmelakukan perbandingan untuk dilakukan proses perbaikan. Tahap terakhir yaitu menganalisa eror yang terjadi setelah itu dilakukan proses perbaikan geometri untuk proses permesinan.
2.    Polygonal Permodelan Dari Reverse Engineering
Reverse Engineering (RE) biasa digunakan untuk merekonstruksi bentuk yang geometris dari bagian fisik suatu komponen dengan mengunakan CMM (Coordinate Measuring Machine), scanning laser, data digital (foto, sket gambar, sket pandangan, dll)  dan cara lain dari pengambilan data. Setelah data didapat yang berupa titik-titik point maupun sket dari gambar maupun foto setelah itu di buat design nya dengan software CAD (Computer Aided Design) untuk menghasilkan output gambar desainya.
Tahapannya pada umumnya adalah pertama mendapatkan data melalui CMM (Coordinate Measuring Machine), scanning laser, data digital. Setelah didapatkan data tahap selanjuntnya yaitu tahap re design dengan software CAD. Dari tahap ini maka hasil output akan didapat.

Rabu, 16 April 2014

AERODINAMIKA KENDARAAN

A.Defenisi Aerodinamika.             
Aerodinamika diambil dari kata Aero dan Dinamika yang bisa diartikan udara dan perubahan gerak dan bisa juga ditarik sebuah pengertian yaitu suatu perubahan gerak dari suatu benda akibat dari hambatan udara ketika benda tersebut melaju dengan kencang. Benda yang dimaksud diatas dapat berupa kendaran bermotor (mobil,truk,bis  maupun  motor)  yang  sangat  terkait  hubungannya  dengan perkembangan  aerodinamika  sekarang  ini.  Adapun  hal-hal  yang  berkaitan dengan aerodinamika adalah kecepatan kendaraan dan hambatan udara ketika kendaraan itu melaju.Aerodinamika  berasal  dari  dua  buah  kata  yaitu  aero  yang  berarti  bagian  dari udara  atau  ilmu  keudaraan  dan  dinamika  yang  berarti  cabang  ilmu  alam  yang menyelidiki  benda-benda  bergerak  serta  gaya yang  menyebabkan  gerakan-gerakan  tersebut.  Aero  berasal  dari  bahasa  Yunani  yang  berarti  udara,  dan Dinamika  yang  diartikan  kekuatan  atau  tenaga.  Jadi  Aerodinamika  dapat diartikan  sebagai  ilmu  pengetahuan  mengenai  akibat-akibat  yang  ditimbulkan udara atau gas-gas lain yang bergerak.Dalam Aerodinamika dikenal  beberapa gaya yang bekerja  pada  sebuah  benda dan  lebih  spesifik  lagi  pada  mobil  seperti  dikemukakan  oleh  Djoeli Satrijo(1999;53).
“Tahanan  Aerodinamika,  gaya  angkat  aerodinamik  ,  dan  momen  angguk aerodinamik    memiliki  pengaruh  yang  bermakna  pada  unjuk  kendaraan  pada kecepatan  sedang  dan  tinggi.  Peningkatan  penekanan    pada  penghematan bahan  bakar  dan  pada  penghematan  energi  telah  memacu  keterkaitan  baru dalam memperbaiki unjuk kerja aero dinamika pada jalan raya”.Aerodinamika  hanya  berlaku  pada  kendaraan-kendaraan  yang  mencapai kecepatan  diatas  80  km/  jam  saja,  seperti  yang  diterapkan  pada mobil  sedan, formula 1, moto gp. Untuk kendaraan-kendaraan yang kecepatannya dibawah 80 km/  jam  aerodinamis  tidak begitu  diperhatikan,  seperti  pada  mobil-mobil keluarga, mobil  land  rover  dan  sejenisnya.  Pada  kendaraan  yang mempunyai kecepatan  diatas  80  km/jam  faktor  aerodinamis  digunakan  untuk mengoptimalkan  kecepatannya  disamping  unjuk  performa mesin  juga berpengaruh .

Baca lebih lanjut tentang aerodinamika kendaraan

Kamis, 28 Maret 2013

MODEL RUMAH SEDERHANA Part 2


Welcome to My Blog…

Selamat datang di CAD/CAE/CAM Solution… Kali ini admin mau nge-posting model 3D dari postingan admin sebelumnya di MODEL RUMAH SEDERHANA Part 1. Tampilannya seperti ini. Taaaraaaa……



Gambar yang sederhana kalo’ dirender jadi bagus juga. Pada gambar ini admin pure pake’ mental ray AutoCAD 2012, n blum sempet edit – edit pake’ yang macem Photoshop dan kawan – kawannya.



Yang di atas adalah contoh preview yang lain. Lighting menggunakan Sun Properties yang sudah ada pada AutoCAD, kurang lebih settingannya kaya’ gini.



Hasil render akan bisa lebih optimal lagi jika pada gambar diberi semacam ascessoris, seperti tumbuhan, kendaraan, background, orang, binatang dan masih banyak lagi. Untuk software AutoCAD, biasanya admin menggunakan fungsi Material Mapping untuk mengoptimalisasi hasil render dengan menambahkan beberapa tumbuh – tumbuhan, background dan sebagainya.

Setelah di utak atik dengan menggunakan Adobe Photoshop dan kawan - kawannya, alhasil jadi kaya' gini kenampakannya, readers... ^_^.


 Ini admin bikin banyak ijo ijo, biar seger di mata. Admin tambahin background dan tanaman pada rumahnya. Seneng deh liat yang ijo ijo. Ahahahaha... Ni admin kasih contoh beberapa hasil efek Photoshop pada gambar admin. Selamat menikmati.





Di bawah ini admin juga membuat Motion Path Animation dengan pure menggunakan mental ray AutoCAD 2012. 



Mungkin masih ada kekurangan dari tulisan admin di sini, akan sangat berguna jika readers dapat memberikan masukan yang bisa membantu admin dalam membangun blog ini.

Sekian tulisan dari admin yaah, sampai jumpa lagi dipostingan selanjutnya.

Rabu, 27 Maret 2013

Cacing dan Roda Gigi Cacing



Sebuah cacing dan roda gigi cacing bekerja pada poros yang membentuk sudut 90° satu terhadap yang lain. Jenis ini umumnya digunakan sebagai transmisi dengan perbandingan reduksi kecepatan yang lebih besar dibandingkan roda gigi jenis yang lain. Cacing sebagai penggerak dan roda gigi cacing sebagai bagian yang digerakkan. Gigi pada cacing mempunyai bentuk yang sama dengan ulis sekrup, dan memang lebih sering disebbut ulir ketimbang gigi. Gigi pada roda gigi cacing dapat mempunyai bentuk lurus seperti pada roda gigi lurus, atau dapat juga berbentuk miring. Sering bentuk ujung dari gigi roda gigi cacing melebar hingga sebagian dapat melingkupi ulir dari cacing, hal ini berguna untuk meningkatkan kapasitas pentransmisian daya dari pasangan tersebut. Satu kerugian dari cacing /roda gigi cacing adalah pasangan ini mempunyai efesiensi mekanis yang rendah dibandingkan dengan roda gigi jenis lain karena terdapat kontak gesek yang berlebihan antara permukaan ulir cacing dan gigi roda gigi cacing.

Gambar Cacing dan roda gigi cacing


Referensi : Robert L. Mott., Machine Elements In Mechanical Desig


Roda Gigi Kerucut

Roda gigi kerucut mempunyai gigi yang tersusun sebagai elemen-elemen pada permukaan sebuah kerucut. Gigi sebuah roda gigi kerucut lurus mempunyai bentuk sama dengan roda gigi lurus, tetapi gigi-gigi tersebut dibuat tirus, lebih lebar dibagian luar dan mengecil dibagian atas kerucut. Roda gigi kerucut umumnya berkerja pada poros yang membentuk sudut 90° satu terhadap yang lainnya. Inilah yang sering menjadi alasan untuk menggunakan roda gigi kerucut dalam sistem transmisi. Roda gigi kerucut dengan rancangan khusus dapat berkerja pada poros dengan sudut selain 90°. Bila roda gigi kerucut dibuat dengan gigi yang membentuk sudut kemiringan yang sama seperti sudut kemiringan pada  roda gigi mering, maka disedbut rida gigi kerucut sepiral. Jenis ini berkerja lebih halus dan dapat dibuat lebih kecil dibanding roda gigi kerucut lurus untuk kapasitas petransmisian daya tertentu.

Gambar Model-model roda gigi kerucut bagian (a) sampai (d) 

Referensi : Robert L. Mott., Machine Elements In Mechanical Design