Metode Reverse Engineering
Menurut Bagci,E. (2009), dalam menciptakan sebuah
produk dari produk yang sudah ada atau reverse engineering ada empat metode yang sering digunakan yaitu pengukuran
langsung, dengan Coordinate Measuring Machine (CMM) manual ,mesin Coordinate Measuring Machine (CMM), dan pengolahan gambar
digital.
1. Pengukuran
Langsung
Pengukuran
lansung ini adalah dapat dikatakan metode yang manual, karena setiap part dari sebuah produk yang akan
didesain ulang diukur satu persatu sehinnga didapatkan data dari dari setiap
part dari pengukuran tersebut. Tetapi dari metode ini tidak semua bagian part dapat diukur langsung karena bentuk
dari part yang terlalu sulit untuk
diukur secara manual atau langsung.
2.
Coordinate Measuring
Machine (CMM) Manual
Coordinate Measuring Machine (CMM) adalah sebuah alat ukur tiga dimensi (3D) yang
digunakan untuk mengukur koordinat tiga dimensi (3D), metode ini sering kali
dilakukan dalam Reverse Engineering. Metode ini lebih bagus dari pada pengukuran langsung
karena sudah dapat membaca koordinat 3 dimensi (3D) yang selanjutnya hasil
koordinat tersebut dimasukkan ke dalam sebuah software untuk merubah koordinat ini menjadi sebuah bentuk kurva
yang selanjutnya dari kurva ini dibentuk menjadi sebuah model.
3. Mesin
Coordinate Measuring Machine (CMM)
Pengukuran dengan mesin Coordinate
Measuring Machine (CMM) ini yaitu dengan
menempatkan sebuah part yang
akan di desain ulang pada mesin CMM.
Mesin CMM akan merekam titik-titik point
dari part tersebut. Dengan
titik-titik point ini bisa digabungkan sehingga
membentuk sebuah kurva yang dengan bantuan sebuah software bisa menghasilkan sebuah desain permukaan yang sesuai
dengan kurva tersebut.
4. Pengolahan
Gambar Digital
Pengolahan data digital yang
yang dipakai disini berupa gambar sket , gambar sket ini bisa berupa gambar 2
dimensi (2D) yang berupa; pandangan depan, pandangan samping, pandangan atas,
dan pandangan belakang yang seterusnya disusun dengan plane. Plane ini mempunyai
2 arah sumbu, sumbu X-Y yaitu front plane,
sumbu X-Z yaitu top plane, dan sumbu
Y-Z yaitu right plane. Dari plane-plane
ini sket 2D yang berupa pandangan (depan, atas, samping, belakang) diatur
sesuai sumbu yang sesuai sehingga dari sket gambar. Dengan bantuan sket gambar
yang masih berupa garis-garis 2 dimensi (2D) yaitu dalam bidang (x,y,z) maka
akan diperoleh sebuah kurva 3 dimensi ( 3D). Dari kurva ini dengan bantuan
metode surface maka akan terbentuk
sebuah permukaan yang sesuai dengan kurva tersebut.
Jenis-Jenis
Reverse Engineering
Menurut Goa,J. dkk.
(2006). Terdapat beberapa jenis dalam reverse
engineering. Pada kesempatan ini akan di bahas mengenai jenis-jenisnya
antara lain:
1. Perbaikan Sistem Struktur
Pada jenis ini yaitu reverse
engineering yang mempertimbangkan faktor ukuran, akurasi, kecepatan scanning, kecepatan pengolahan data, dan
dipulihkan bagian kualitas data untuk pemeriksaan.
Tahapanya yaitu,
memindai data kesalahan yang disebabkan oleh digitalisasi, mengedit cacat-cacat
yang ada, dan menciptakan poligonal dengan out
cacat. Setelah itu menyesuaikan model dari datadan mmelakukan perbandingan
untuk dilakukan proses perbaikan. Tahap terakhir yaitu menganalisa eror yang terjadi setelah itu dilakukan
proses perbaikan geometri untuk proses permesinan.
2.
Polygonal Permodelan
Dari Reverse Engineering
Reverse
Engineering (RE) biasa digunakan
untuk merekonstruksi bentuk yang geometris dari bagian fisik suatu komponen
dengan mengunakan CMM (Coordinate Measuring
Machine), scanning
laser, data digital (foto, sket gambar, sket pandangan, dll) dan cara lain dari pengambilan data. Setelah
data didapat yang berupa titik-titik point
maupun sket dari gambar maupun foto setelah itu di buat design nya dengan software CAD
(Computer Aided Design) untuk
menghasilkan output gambar desainya.
Tahapannya pada umumnya adalah pertama mendapatkan data
melalui CMM (Coordinate Measuring
Machine), scanning
laser, data digital. Setelah didapatkan data tahap selanjuntnya yaitu tahap re design dengan software CAD. Dari tahap ini maka hasil output akan didapat.